A. Pancasila Sebagai Ideologi
Filsafat merupakan suatu nilai atau kebenaran yang dijadikan keyakinan atau pandangan hidup suatu bangsa. Bagi suatu bangsa, kebenaran ini menjadi dasar negara atau ideologi negara.
Ideologi berasal dari kata ideo artinya cita-cita, gagasan , konsep, pengertian dasar . dan logy berarti pengetahuan , ilmu dan paham. Dalam pengertian sehari-hari, idea dsamakan artinya dengan” cita-cita”. Cita-cita yang di maksud adalah cita-cita yang bersifat tetap yang harus di capai sehingga cita-cita itu sekaligus merupakan dasar atau pandangan/paham.
Hubungan manusia dengan cita-citanya disebut dengan ideologi, ideology berisi seperangkat nilai, dimana nilai itu menjadi cita-citanya atau manusia bekerja dan bertindak untuk mencapai nilai-nilai tresebut . ideology yang pada umumnya berisi seperangka gagasan, dan cita-cita berkembang secara luas menjadi sutau paham mengenai seperangkat nilai atau pemikiran yang di pegang oleh seseorang atau kelompok untuk menjadi pegangan hidup.
Adapun ideologi Negara termasuk dalam golongan pengetahuan sosial, dan tepatnya dapat di golongkan kedalam ilmu politik atau Political Science sebagai anak cabangnya. Bila kita terapkan rumusan ini pada pancasila dengan definisi-dafinisi fisafat dapat kita simpulkan, maka pancasila itu hasil usaha pemikiran manusia untuk mencari kebenaran, kemudian sampai mendekati atau menganggap suatu kesanggupan yang di geggamnya seirama dengan ruangn ruang dan waktu. Hasil pemikiran manusia Indonesia yang sungguh-sungguh secara sistematis radikalitu kemudian dalam suatu rangkaian kalimat yang mengandung suatu pemikiran yang bermakna bulat dan utuh untuk di jadikan dasar ,asas dan pedoman atau norma hidup dan kehidupan bersama dalam rangka perumusan satu Negara Indonesia merdeka , yang di beri nama pancasila.
B. Kekuatan Ideologi
Menurut Alfian, seorang pakar ilmu politik mengemukakan bahwa kekuatan suatu ideology tergantung pada kualitas 3 (tiga) dimensi yang ada pada ideology itu sendiri.
Ø Dimensi realita, yaitu bahwa nilai-nilai dasar yang terkandung dalam ideology tersebut secara riil berakar dan/atau hidup dalam masyarakat atau bangsanya, terutama karna nilai-nilai dasar tersebut bersumber dari budaya dan pengalaman sejarahnya(menjadi jiwa bangsanya).
Ø Dimensi idealisme, yaitu bahwa nilai-niali dasar ideology tersebut mengandung idealisme yang member harapan tentang masa depan yang lebih baik melalui pengalaman dan praktek kehidupan bersama setiap hari dengan berbagai dimensi.
Ø Dimensi flesibilitas pengembangan, yaitu ideology tesebut memiliki keluwesan yang memungkingkan dan merangsang pengembangan pemikiran baru yang relevan dengan ideology bersangkutan tanpa menghilangkan atau mengingkari hakikat atau jati diri yang terkandung dalam nilai-nilai dasarnya, dan menurut pakar ini pancasila memenuhi ketiga dimensi tersebut.
C. Fungsi Ideology Dalam Masyarakat
v Sebagai tujuan atau cita-cita yang hendak di capai secara bersama oleh suatu masyarakat.
v Sebagai pemersatu masyarakat dan karnanya sebagai prosedur penyelesaian konflik yang terjadi di masyarakat. Dalam kaitannya dengan yang pertama, nilai dalam ideology menjadi cita-cita atau tujuan dari masyarakat adalah untuk mencapai tewujudnya nilai-nilai dalam ideology itu. Adapun dalam kaitannya yang kedua, nilai dalam ideology itu merupakan nilai yang di sepakati bersama sehingga dapat mempersatukan masyarakat itu, serta nilai bersama tersebut di jadikan acuan bagi penyelesaian suatu masalah yang mungkin timbul dalam kehidupan masyarakat yang bersangkutan.
D. Pancasila Sebagai system pemikir
Pancasila Sebagai system pemikiran dapat dibedakan menjadi 2 Ideologi terbuka dan ideologi tertutup
· Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka
Pancasila sebagai ideologi mencermikan seperangkat nilai terpadu dalam kehidupan politik bangsa Indonesia, yaitu sebagai nilai yang di pergunakan sebagai acuan di dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Sebagai ideologi, pancasila berlaku sebagai pedoman dan acuan dalam menjalangkan aktivitas di segala bidang ,dan karna itu sifatnya harus terbuka, luwes, dan fleksibel, dan tidak bersifat tertutup maupun kaku, yang akan mengakibatkan ketinggalan zaman.
Mengenai pengertian pancasila sebagai ideilogi terbuka, bukanlah berarti bahwa nilai dasarnya dapat di ubah dan di ganti dengan nilai dasar yang lain, karna bila di pahamkan secara demikian (sebagai paham yang keliru), hal itu sama artinya dengan meniadakan pancasila atau meniadakan identitas jati diri bangsa Indonesia. Yang hal ini berlawanan dengan nalar dan tidak masuk akal.
Bangsa Indonesia tidak apriori menolak atau apriori menerima budaya asing yang masuk ke Indonesia, yaitu sepanjang budaya tersebut tidak bertentangan dengan budaya Indonesia, dan sebaliknya akan memperkaya serta memperkuat atau memantapkan budayah yang talah ada, yang sudah barang tentu untuk dapat di terima harus melalui proses penilaian dan penyaringan dengan tolak ukur budaya bangsa Indonesia sendiri, yakni pancasila.
Budaya asing yang bersifat negatif, misalnya tentang samen levelyang tidak di larang dalam kehidupan budaya barat, akan di tolak oleh bangsa Indonesia yang mendasarkan diri pada sikap budaya dan pandangan moral religious, demikian pula dengan pandangan keagamaan yang di kenal dengan sebut children of god, di tolak karna tidak sesuai dengan pandangan keagamaan yang telah diyakini oleh bangsa Indonesia sejak dulu.
· Pancasila Sebagai Ideologi Tertutup
Pancasila sebagai ideologi mencermikan seperangkat nilai terpadu dalam kehidupan politik bangsa Indonesia, yaitu sebagai nilai yang di pergunakan sebagai acuan di dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Tapi dalam hal ini pancasila tertutup terhada pemikiran pemikiran yang tidak sesuai dengan dasar dan kemurniannya,yairu pemikiran-pemikiran yang telah di anut oleh para nenek moyang dan pendiri-pendiri Negara kita terdahulu,dengan kata lain bahwa, ideologi pancasila tidak dapat menerima dan mengembangkan pemikiran-pemikiran baru,dan tidak berinteraksi dengan perkembangan zaman.
E. Ciri- Ciri Ideologi Terbuka dan Tertutup
a. Ideologi terbuka merupakan suatu pemikiran terbuka. Ideologi terbuka mempunyai cirri-ciri sebagai berikut:
v Bahwa nilai dan cita-citanya tidak dapat di paksakan dari luar melainkan di gali dan di ambil dari moral, budaya masyarakat itu sendiri.
v Dasarnya bukan keyakinan ideologi sekelompok orang melainkan hasil musyawarah dari consensus masyarakat tersebut.
v Nilai-nilai itu sifatnya dasar, secara garis besar saja sehingga tidak langsung oprasional.
b. Ideologi tertutup, merupakan suatu system pemikiran tertutup, ideologi ini mempunyai cirri-ciri sebagai berikut:
v Merupakan cita-cita suatu kelompok orang untuk mengubah dan memperbaharui masyarakat. Atas nama ideologi di benarkan penorbanan-pengorbanan yang di bebaskan oleh masyarakat.
v Isinya bukan hanya nilai-nilai dan cita-cita tertentu, melainkan terdiri dari tuntutan-tuntutan konkrit dan oprasional yang keras dan di ajukan mutlak.
F. Peran Ideologi
Sejak berahirnya peran dingin yang kental di warnai dengan persaingan ideologi antara blok barat yang mempromosikan liberalism-kapitalisme dan blok timur yang mempromosikan komunisme-nasionalisme, tata pergaulan dunia mengalami perubahan-perubahan yang mendasar. Beberapa kalangan mengatakan bahwa setelah berakhirnya perang dingin yang di tandai dengan bubarnya Negara Uni Sofyet dan runtuhnya tembok berlin di akhir dekade 1980an dunia ini mengakri periode bipolar dan memasuki periode multipolar
Periode multipolar yang di mulai awal 1990an yang kita alami selama sekitar satu decade, juga pada akhirnya di sinyalir banyak pihak terutama para pengamat politik internasional, telah berakhir setelah Amerika Serikat di bawah pemerintahan presiden George bush mempromosikan doktrin unilateralisme dalam menangani masalah internasional sebagai wujud dari konsepsi dunia unipolar yang ada di bawah pengruhnya.
Dapat di simpulkan bahwa era persaingan ideologis dalam dimensi globaltelah berakhir. Saat ini kita belum dapat membayangkan bahwa dalam waktu dekat akan muncul kembali persainganideologis yang kerasyang meliputi seluruh wilayah dunia ini.dunia skarang ini skarang cederung masuk kembali ke arah persaingan antar bangsa dan Negara, yang dimensi utama teletak pada bidang ekonimi karna setiap Negara sedang berjuang untuk meningkatkan kesejahtraan ekonomi warga bangsanya. Dalam era yang seperti ini, kedudukan ideologi nasional suatu Negara akan berperan dalam mengembangkan kemampuan bersaing Negara yang bersangkutan dengan Negara lainnya.
Pancasila sebagai ideologi nasional. Ia adalah cara pandang dan metode bagi seluruh bangsa Indonesia untuk mencapai cita-citanya, yaitu masyarakat yang adil dan makmur. Pancasila adalah ideologi kebamgsaan karna ia di gali dan dirumuskan untuk kepentingan membangun Negara bangsa Indonesia. Pancasila member pedoman dan pegangan demi tercapainya persatuan dan kesatuan di kalangan warga bangsa dan membangun pertalian batin antara warga Negara dan tanah airnya.
Pancasila juga merupakan wujud dari consensus nasional karna Negara bangsa Indonesia ini adalah sebuah desain Negara modern yang disepakati oleh para pendiri Negara republic Indonesia dengan berdasarkan pancasila. Dengan ideologi nasional yang mantap selluruh dinamika sosial, budaya, dan politik dapat di arahkan untuk menciptakan peluang positif bagi pertumbuhan kesejahtraan bangsa.